LAPORAN PRAKTIKUM
TOKSIKOLOGI
PEMERIKSAAN
KUALITATIF PEMANIS MAKANAN-MINUMAN
Hari/ Tanggal : Rabu, 13 Juni 2012
Jam : 08.00
Tempat : Laboratorium
kimia
A.
Tujuan
Untuk mengetahui kandungan zat
Pemanis buatan pada makanan dan minuman
B.
Dasar Teori
Pemanis buatan adalah senyawa
hasil sintetis laboratorium yang
merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada
makanan. Pemanis buatan tidak
atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya adalah
sebagai berikut.
atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya adalah
sebagai berikut.
a.
Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.
b.
Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman fermentasi biasanya diberi pemanis sakarin. Sakarin sangat
populer digunakan dalam industri makanan dan minuman karena harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang ditetapkan, karena bersifat karsogenik (dapat memicu timbulnya kanker). Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar
maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari. Jika berat badanmu 40 kilogram, berapakah massa kue dengan kandungan sakarin 50 mg/kg maksimal yang boleh kamu konsumsi.
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman fermentasi biasanya diberi pemanis sakarin. Sakarin sangat
populer digunakan dalam industri makanan dan minuman karena harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang ditetapkan, karena bersifat karsogenik (dapat memicu timbulnya kanker). Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar
maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari. Jika berat badanmu 40 kilogram, berapakah massa kue dengan kandungan sakarin 50 mg/kg maksimal yang boleh kamu konsumsi.
c.
Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
d.
Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti, serta makanan lain.
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti, serta makanan lain.
e.
Asesulfam
K
Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)- on-2,3-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat. Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang tidak berbahaya.
Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)- on-2,3-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat. Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang tidak berbahaya.
C. Alat
dan Bahan
Alat
1.
Corong
pemisah 50 ml
2.
Pipet
ukur 1 ml, 5ml, 10 ml
3.
Cawan
porselin
4.
Tabung
reaksi
5.
Kompor
listrik
6.
Gelas
ukur 50 ml
7.
Sendok
penyu
8.
Corong
kaca
9.
Pipet
tetes
10. Kertas saring
Bahan
1.
Air
sampel pemanis
2.
Eter
3.
NaOH
20 %
4.
Asam
sulfat pekat
5.
HCl
10 %
6.
Resorcinol
7.
NaNO3
8.
BaCl2
kristal
D. Cara
Kerja
1.
Sakarin
S
a.
Memasukkan
25 ml air sampel ke dalam corong pemisah 250 ml, kemudian sampel diasamkan
dengan menggunakan HCl 10 % sampai asam. Untuk mengetahui keasaman sampel
dengan menggunakan kertas lakmus, apabila kertas lakmus berubah warna menjadi
merah maka sampel sudah bersifat asam.
b.
Kemudian
menambahkan 20 ml eter ke dalam sampel untuk diekstraksi.
c.
Sampel
diekstraksi sampai terbentuk 2 lapisan. Lapisan yang berwarna dibuang dan
lapisan yang bening ditampung dalam 2 cawan porselin.
d.
Kemudian
lapisan pada 2 cawan porselin diuapkan sampai mongering.
1)
Uji
rasa
Ekstrak eter kering
pada cawan porselin dirasakan( dengan lidah)
2)
Uji
resorcinol
a)
Menambahkan
sepucuk sendok resorcinol ke dalam ekstrak eter pada cawan porselin dan juga
menambahkan beberapa tetes( 2-4) H2SO4 pekat,
kemudian diaduk hingga semua ekstrak terlarut.
b)
Kemudian dipanaskan di atas kompor
sampai warna hijau tua atau coklat.
c)
Mengambil sebagian larutan, kemudian
dipindahkan ke dalam tabung reaksi, selanjutnya menambahkan 2-3 ml aquadest dan
sampel dibasakan dengan NaOH 20 %. Untuk mengetahui kebasaan sampel dengan
menggunakan kertas lakmus sampai kertas lakmus berubah warna menjadi biru.
d)
Adanya warna berpendar hijau
menandakan adanya sakarin.
2.
Siklamat
a.
Mengambil
10 ml sampel dalam tabung reaksi dan ditambahkan sepucuk sendok BaCl2
kristal. Kemudian sampel digojok sampai homogeny. Dan didiamkan.
b.
Kemudian sampel disaring dengan
menggunakan kertas saring dan sampel dibagi menjadi 2 tabung reaksi.
c.
Menambahkan HCl 10 % ke dalam salah
satu tabung reaksi dan diperiksa keasamanya dengan menggunakan kertas lakmus
sampai kertas lakmus berubah warna menjadi merah.
d.
Kemudian menambahkan sepucuk sendok NaNO2 kristal.
e.
Kemudian
bandingkan dengan tabung reaksi yang satunya. Apabila pada tabung yang
ditambahkan reagen lebih keruh( terdapat endapan putih) maka menunjukkan adanya
siklamat.
E. Hasil
Pengamatan
No
|
Jenis Pemeriksaan
|
Hasil
|
1.
|
Uji Sakarin ( uji
Rasa )
|
Rasa manis (Positif)
|
2.
|
Uji sakarin ( uji
Resorcinol )
|
Warna hijau berpendar(Positif)
|
3.
|
Uji Siklamat
|
Endapan putih dan keruh
(Positif)
|
F. Pembahasan
Pada uji sakarin ada 2 tahap
yaitu uji rasa dan uji recorcinol. Pada uji rasa, ekstrak kering pada cawan
porselin dirasakan dan hasilnya adalah adanya rasa manis. Pada uji resorcinol,
ekstrak eter pada cawan sisa uji rasa ditambah dengan sepucuk sendok kecil
recorcinol dan beberapa tetes asam sulfat pekat, diaduk lalu dipanaskan dan
didinginkan. Kemudian sebagian larutan dipindahkan kedalam tabung reaksi yang
kemudian ditambah dengan NaOH 20%, timbul warna berpendar hijau yang
menunjukkan adanya sakarin.
Pada uji siklamat, sepucuk sendok
kristal BaCl2 dimasukkan dalam sampel, kemudian digojog dan dibagi 2 tabung
reaksi. Salah satu tabung ditambahkan HCl 10% sampai asam dan sepucuk sendok
kecil Kristal NaNO2
. Tabung tersebut berubah lebih keruh, hal ini menunjukkan adanya siklamat.
Yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan ini adalah pada saat menggojok corong
pemisah dalam pembuatan ekstrak eter harus dilakukan secara hati-hati. Dan
dengan posisi mulut corong keatas. Pada saat proses pengeringan ekstrak yang
berada dicawan porselin jangan dikipasi, tetapi dibiarkan kering dengan
sendirinya. Selain itu, pada saat uji recorcinol, penambahan recorcinol sedikit
saja, jangan terlalu banyak, karena pada saat dipanaskan pada kompor listrik
bisa gosong. Pada uji recorcinol untuk penambahan aquades cukup beberapa ml
saja. Sedangkan untuk penambahan NaOH 20% sedikit berlebihan supaya warna hijau
berpendar akan jelas terlihat apabila ditempelkan pada baju yang berwarna
gelap.
Zat pemanis sintetis sakarin dan
siklamat merupakan jenis zat pemanis yang sebetulnya khusus ditujukan bagi
penderita diabetes atau konsumen dengan diet rendah kalori.Penggunaan sakarin
yang tidak seharusnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti dapat
menimbulkan kanker kandung kemih pada tikus percobaan. Siklamat berbahaya
karena hasil metabolismenya, yaitu sikloheksamina bersifat karsinogenik
sehingga ekskresi lewat urin dapat merangsang pertumbuhan tumor pada kandung
kemih tikus percobaan.
Pemakaian sakarin dan siklamat telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 10/79/A/SK/74 tahun 1974 untuk sakarin, yang membolehkan penggunaan sakarin dalam kadar maksimum yang jauh lebih kecil daripada siklamat yang diperbolehkan dan untuk makanan khas olahan khusus (berkalori rendah) dan untuk penderita Diabetes Mellitus, kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 0,15ppm. Sedangkan untuk minuman adalah 0,005ppm. Adapun untuk pemakaian siklamat diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 10/79/A/SK/74 tahun 1974 yang membolehkan kadar maksimum asam siklamat dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah 2,0ppm dan untuk bahan minuman (yang diizinkan ditambah pemanis) kadar siklamat maksimum yang diperbolehkan hanya 0,06ppm.
Pemakaian sakarin dan siklamat telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 10/79/A/SK/74 tahun 1974 untuk sakarin, yang membolehkan penggunaan sakarin dalam kadar maksimum yang jauh lebih kecil daripada siklamat yang diperbolehkan dan untuk makanan khas olahan khusus (berkalori rendah) dan untuk penderita Diabetes Mellitus, kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 0,15ppm. Sedangkan untuk minuman adalah 0,005ppm. Adapun untuk pemakaian siklamat diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 10/79/A/SK/74 tahun 1974 yang membolehkan kadar maksimum asam siklamat dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah 2,0ppm dan untuk bahan minuman (yang diizinkan ditambah pemanis) kadar siklamat maksimum yang diperbolehkan hanya 0,06ppm.
G. Kesimpulan
1.
Pada
praktikum kali ini didapatkan kesimpulan bahwa uji sakarin terdiri dari 2
pengujian dan didapat:
a.
Uji rasa : memberikan rasa manis (positif
sakarin)
b.
Uji recorcinol : adanya warna berpendar hijau
(positif sakarin).
2.
Sedangkan pada uji siklamat, tabung yang
ditambah reagen lebih keruh daripada yang tidak ditambah reagen, yang
menunjukkan positif siklamat pada sampel.
1 komentar:
Top 10 casinos with slots machines in Toronto | Mapyro
Take an advantage of our exclusive Casino Player 문경 출장샵 Club VIP program and get $20 Free, plus 동두천 출장샵 20 화성 출장마사지 FREE Spins 안양 출장안마 on all Slots played in 광주광역 출장마사지 Toronto.
Posting Komentar